Pendiri Vine menyesal telah menjual perusahaannya kepada Twitter | PT. Equityworld Futures Cyber 2
Dalam pengumumannya perusahaan media sosial asal San Fransisco, California, Amerika Serikat itu tidak menyangkal jika Vine telah menghibur netizen dengan video-video pendeknya sejak 2013.
Meskipun Twitter tengah berada dalam persaingan dengan media sosial lain seperti Instagram dan Snapchat, pihaknya mengatakan ada kenaikan pengguna sebesar 3%. Pada kuartal ini pengguna aktif Twitter naik menjadi 317 juta tiap bulannya.
“Untuk seluruh pembuat video Vine di luar sana, terima kasih telah menggunakan aplikasi ini. Untuk para anggota tim yang telah menciptakan aplikasi ini selama bertahun-tahun, terima kasih atas kontribusinya.
Dan tentu saja, terima kasih untuk semua orang yang telah tertawa menonton video Vine setiap hari,” ujar Twitter dalam sebuah pernyataan yang dirilis oleh Medium. Akan tetapi, Twitter tampaknya tetap akan menghilangkan Vine karena dinilai tidak cukup menguntungkan untuk dipertahankan.
Secara terpisah, pendiri Vine Rus Yusupov mengungkapkan penyesalannya telah menjual Vine pada Twiter. “Jangan jual perusahaanmu!” cuit Yusupov melalui akun Twitternya. Yusupov mengaku tidak mengetahui rencana penutupan tersebut sampai seorang wartawan meneleponnya.
Twitter mengumumkan akan menutup aplikasi video pendek Vine di layanannya pada Kamis (27/10/2016) waktu setempat. Menanggapi keputusan ini, pendiri Vine mengaku menyesal telah menjual perusahaannya kepada Twitter.
Berdasarkan laporan The Huffington Post, Twitter membeli Vine dari Yusupov pada Oktober 2012 dengan harga 30 juta dolar AS. Sejak itu, Vine makin diminati oleh banyak orang karena menampilkan video-video lucu.
Sebelumnya, Twitter dikabarkan akan memangkas sekitar 9% karyawannya di seluruh dunia sebagai bagian dari restrukturisasi yang lebih luas. Pengurangan lebih dari 300 karyawannya tersebut dilatarbelakangi pertumbuhan pendapatan kuartal ketiga yang melambat namun melampaui ekspektasi analis.
Dalam pengumumannya perusahaan media sosial asal San Fransisco, California, Amerika Serikat itu tidak menyangkal jika Vine telah menghibur netizen dengan video-video pendeknya sejak 2013.
Meskipun Twitter tengah berada dalam persaingan dengan media sosial lain seperti Instagram dan Snapchat, pihaknya mengatakan ada kenaikan pengguna sebesar 3%. Pada kuartal ini pengguna aktif Twitter naik menjadi 317 juta tiap bulannya.
“Untuk seluruh pembuat video Vine di luar sana, terima kasih telah menggunakan aplikasi ini. Untuk para anggota tim yang telah menciptakan aplikasi ini selama bertahun-tahun, terima kasih atas kontribusinya.
Dan tentu saja, terima kasih untuk semua orang yang telah tertawa menonton video Vine setiap hari,” ujar Twitter dalam sebuah pernyataan yang dirilis oleh Medium. Akan tetapi, Twitter tampaknya tetap akan menghilangkan Vine karena dinilai tidak cukup menguntungkan untuk dipertahankan.
Secara terpisah, pendiri Vine Rus Yusupov mengungkapkan penyesalannya telah menjual Vine pada Twiter. “Jangan jual perusahaanmu!” cuit Yusupov melalui akun Twitternya. Yusupov mengaku tidak mengetahui rencana penutupan tersebut sampai seorang wartawan meneleponnya.
Twitter mengumumkan akan menutup aplikasi video pendek Vine di layanannya pada Kamis (27/10/2016) waktu setempat. Menanggapi keputusan ini, pendiri Vine mengaku menyesal telah menjual perusahaannya kepada Twitter.
Berdasarkan laporan The Huffington Post, Twitter membeli Vine dari Yusupov pada Oktober 2012 dengan harga 30 juta dolar AS. Sejak itu, Vine makin diminati oleh banyak orang karena menampilkan video-video lucu.
Sebelumnya, Twitter dikabarkan akan memangkas sekitar 9% karyawannya di seluruh dunia sebagai bagian dari restrukturisasi yang lebih luas. Pengurangan lebih dari 300 karyawannya tersebut dilatarbelakangi pertumbuhan pendapatan kuartal ketiga yang melambat namun melampaui ekspektasi analis.
Twitter Resmi Tutup Layanan Vine | PT. Equityworld Futures Cyber 2
Twitter saat ini memang tengah bermasalah. Bahkan, mereka dikabarkan bakal melakukan restrukturisasi dalam waktu dekat. Berbagai isu terkait akuisisi Twitter juga bermunculan. Namun, hingga kini, isu tersebut masih belum menjadi kenyataan. Terlebih, banyak perusahaan besar yang mengaku tidak tertarik untuk membeli Twitter.
Namun, itu dulu. Sekarang kondisinya sudah berbeda. Banyak pengguna Vine yang sudah bosan dengan layanan video singkat 6 detik. Mereka pun banyak yang telah beralih ke Instagram. Terutama, karena Instagram memberikan sarana berbagi video dengan durasi yang lebih lama. Dengan kondisi seperti itu, Vine tidak lagi memiliki harga yang tinggi di mata Twitter.
Terlebih, Twitter sendiri saat ini tengah dalam kondisi yang suram. Dan, mereka secara resmi mengumumkan penutupan layanan Vine per hari ini. Meski begitu, pihak Twitter tidak akan menghapus konten yang telah diunggah oleh para pengguna Vine di akunnya.
Beberapa tahun lalu, Vine menjadi layanan sharing video singkat yang populer. Keberadaannya pun membuat Titter tertarik dan akhirnya mengakuisisi Vine seharga US$30 juta. Kemampuannya untuk berbagi video berdurasi enam detik, menjadikan Vine banyak digunakan oleh para pengguna internet.
Pihak Twitter mengatakan, kalau penutupan aplikasi Vine akan dilakukan dalam beberapa bulan mendatang. Twitter juga memberikan kesempatan kepada para pengguna Vine untuk mengunduh konten para penggunanya. Mereka mengatakan, hal ini dilakukan demi kenyamanan para pengguna Vine yang telah menjadi bagian dari popularitas yang dulu pernah dimilikinya.
Twitter saat ini memang tengah bermasalah. Bahkan, mereka dikabarkan bakal melakukan restrukturisasi dalam waktu dekat. Berbagai isu terkait akuisisi Twitter juga bermunculan. Namun, hingga kini, isu tersebut masih belum menjadi kenyataan. Terlebih, banyak perusahaan besar yang mengaku tidak tertarik untuk membeli Twitter.
Namun, itu dulu. Sekarang kondisinya sudah berbeda. Banyak pengguna Vine yang sudah bosan dengan layanan video singkat 6 detik. Mereka pun banyak yang telah beralih ke Instagram. Terutama, karena Instagram memberikan sarana berbagi video dengan durasi yang lebih lama. Dengan kondisi seperti itu, Vine tidak lagi memiliki harga yang tinggi di mata Twitter.
Terlebih, Twitter sendiri saat ini tengah dalam kondisi yang suram. Dan, mereka secara resmi mengumumkan penutupan layanan Vine per hari ini. Meski begitu, pihak Twitter tidak akan menghapus konten yang telah diunggah oleh para pengguna Vine di akunnya.
Beberapa tahun lalu, Vine menjadi layanan sharing video singkat yang populer. Keberadaannya pun membuat Titter tertarik dan akhirnya mengakuisisi Vine seharga US$30 juta. Kemampuannya untuk berbagi video berdurasi enam detik, menjadikan Vine banyak digunakan oleh para pengguna internet.
Pihak Twitter mengatakan, kalau penutupan aplikasi Vine akan dilakukan dalam beberapa bulan mendatang. Twitter juga memberikan kesempatan kepada para pengguna Vine untuk mengunduh konten para penggunanya. Mereka mengatakan, hal ini dilakukan demi kenyamanan para pengguna Vine yang telah menjadi bagian dari popularitas yang dulu pernah dimilikinya.
Vine Divonis Mati, Pornhub Maju Sebagai Juru Selamat | PT. Equityworld Futures Cyber 2
Tetapi pada hari yang sama, salah satu situs konten pornografi paling populer di dunia, Pornhub, datang sebagai penyelamat. Pornhub menyatakan niatnya untuk membeli Vine.
Niat itu terungkap dari sebuah surat yang dikirim Wakil Presiden Pornhub Corey Price kepada CEO Twitter Jack Dorsey, yang salinannya diperoleh CNET.
"Apalagi dengan penjualan itu kami bisa bisa menyelamatkan harga berharga Vine seperti 'Damn Daniel', 'Awkward Puppets', dan banyak lagi," tulis dia lebih lanjut, menyebut sejumlah konten populer Vine.
Pornhub juga berjanji akan mengembalikan sejumlah konten dewasa Vine karena, tulis Price, "video porno berdurasi enam detik sudah lebih dari cukup bagi kebanyakan orang.
"Karena Anda telah membuang Vine dan akan memangkas jumlah pekerja dalam jumlah signifikan, maka Anda dan para pemegang saham bisa mendapatkan suntikan dana dari penjualan Vine," tulis Price kepada Dorsey.
Twitter pada Kamis (27/10/2016) mengumumkan akan mematikan aplikasi video ringkas Vine. Rencananya dalam beberapa bulan ke depan aplikasi penayang video enam detik itu akan berhenti beroperasi dan hanya bisa diakses via web.
PT Equityworld
Tetapi pada hari yang sama, salah satu situs konten pornografi paling populer di dunia, Pornhub, datang sebagai penyelamat. Pornhub menyatakan niatnya untuk membeli Vine.
Niat itu terungkap dari sebuah surat yang dikirim Wakil Presiden Pornhub Corey Price kepada CEO Twitter Jack Dorsey, yang salinannya diperoleh CNET.
"Apalagi dengan penjualan itu kami bisa bisa menyelamatkan harga berharga Vine seperti 'Damn Daniel', 'Awkward Puppets', dan banyak lagi," tulis dia lebih lanjut, menyebut sejumlah konten populer Vine.
Pornhub juga berjanji akan mengembalikan sejumlah konten dewasa Vine karena, tulis Price, "video porno berdurasi enam detik sudah lebih dari cukup bagi kebanyakan orang.
"Karena Anda telah membuang Vine dan akan memangkas jumlah pekerja dalam jumlah signifikan, maka Anda dan para pemegang saham bisa mendapatkan suntikan dana dari penjualan Vine," tulis Price kepada Dorsey.
Twitter pada Kamis (27/10/2016) mengumumkan akan mematikan aplikasi video ringkas Vine. Rencananya dalam beberapa bulan ke depan aplikasi penayang video enam detik itu akan berhenti beroperasi dan hanya bisa diakses via web.
PT Equityworld