Oppo dan Vivo ternyata dimiliki oleh satu perusahaan induk yang bernama BBK | PT. Equityworld Futures Medan
Bukan hanya Huawei yang harus rela tergeser posisinya, XIaomi pun terpaksa menelan pil pahit harus berada di posisi keempat dari sebelumnya menjadi runner up. Kini puncak “klasemen” dikuasai oleh Oppo di posisi teratas dengan penguasaan pasar 16,6 persen. Diikuti oleh Vivo di posisi runner up dengan penguasaan 16,2 persen pangsa pasar.
Selain itu Oppo dan Vivo ternyata dimiliki oleh satu perusahaan induk yang bernama BBK. Hal in tentunya menimbulkan pernyataan bahwa pasar smartphone di China sebenarnya dikuasai oleh satu perusahaan.
Huawei harus puas berada di posisi ketiga dengan peguasaan pasar sebesar 15 persen. Xiaomi yang terpuruk sangat jauh hanya menguasai 10,6 persen saja. Jika dibandingkan periode yang sama tahun 2015 lalu, Xiaomi sempat mendominasi dengan penguasaaan pasar sebesar 14,6%.
Persaingan pasar ponsel di China memunculkan persaingan yang luar biasa. Oppo berhasil menjungkir balikkan Huawei yang telah cukup lama menguasai pasar di negeri tirai bambu tersebut.
Yang menarik adalah bahwa pangsa pasar di China ini sangat besar jumlah konsumen yang ada di sana mencapai ratusan juta orang. Konon, siapa yang mampu menguasai pasar China bakal memberi pengaruh besar di pasar ponsel secara global.
Bukan hanya Huawei yang harus rela tergeser posisinya, XIaomi pun terpaksa menelan pil pahit harus berada di posisi keempat dari sebelumnya menjadi runner up. Kini puncak “klasemen” dikuasai oleh Oppo di posisi teratas dengan penguasaan pasar 16,6 persen. Diikuti oleh Vivo di posisi runner up dengan penguasaan 16,2 persen pangsa pasar.
Selain itu Oppo dan Vivo ternyata dimiliki oleh satu perusahaan induk yang bernama BBK. Hal in tentunya menimbulkan pernyataan bahwa pasar smartphone di China sebenarnya dikuasai oleh satu perusahaan.
Huawei harus puas berada di posisi ketiga dengan peguasaan pasar sebesar 15 persen. Xiaomi yang terpuruk sangat jauh hanya menguasai 10,6 persen saja. Jika dibandingkan periode yang sama tahun 2015 lalu, Xiaomi sempat mendominasi dengan penguasaaan pasar sebesar 14,6%.
Persaingan pasar ponsel di China memunculkan persaingan yang luar biasa. Oppo berhasil menjungkir balikkan Huawei yang telah cukup lama menguasai pasar di negeri tirai bambu tersebut.
Yang menarik adalah bahwa pangsa pasar di China ini sangat besar jumlah konsumen yang ada di sana mencapai ratusan juta orang. Konon, siapa yang mampu menguasai pasar China bakal memberi pengaruh besar di pasar ponsel secara global.
Pasar China Panas, Xiaomi dan Huawei Digeser Oppo-Vivo | PT. Equityworld Futures Medan
Merek seperti Apple harus mengakui kalah saing di Tiongkok dengan berada di posisi kelima dengan pangsa pasar 8,4 persen. Counterpoint Research tak menyebutkan bagaimana keberadaan Samsung di Tiongkok, sebab dalam rilisnya, perusahaan riset itu menuliskan sisanya pangsa pasarnya dengan gabungan berbagai vendor yang ditulis ‘dan lainnya’ dengan 33,2 persen.
Padahal dilihat dari sisi umur perusahaan, Vivo dan Oppo merupakan pemain baru. Vivo didirikan pada 2009 lalu di Dongguan, Guangdong sebagai sub-brand BBK Elektronics. Sedangkan, Oppo meski sudah eksis sejak 2004, tetapi baru memasuki pasar smartphone empat tahun kemudian.
Dilansir dari Cnet, Rabu, 26 Oktober 2016, menurut Counterpoint Research, Oppo dan Vivo mengalami peningkatan pangsa pasar dengan menguasai lebih dari lima persen hanya dalam satu tahun. Seperti diketahui, pasar Tiongkok sering jadi rujukan untuk kondisi pasar global.
Counterpoint Research menyebutkan, antara Juli hingga September, Oppo telah menguasai pangsa pasar Tiongkok dengan 16,6 persen yang diikuti Vivo mengikuti dengan pangsa pasar 16,2 persen. Dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu, kedua mereka ini pangsa pasarnya hanya 9,9 persen dan 8,2 persen.
Pasar ponsel pintar di Tiongkok memanas, pergeseran tampuk kepemimpinan terus berganti. Pada laporan kuartal ketiga 2016, Xiaomi dan Huawei harus rela turun dan digantikan oleh vendor bernama Oppo dan Vivo.
Untuk posisi ketiga laporan kuartal ketiga 2016, Huawei harus puas dengan meraih pangsa pasar 15 persen dari total pangsa pasar Negeri Tirai Bambu itu. Sedangkan untuk Xiaomi berada di urutan keempat dengan turun, hanya meraih 14,6 persen.
Merek seperti Apple harus mengakui kalah saing di Tiongkok dengan berada di posisi kelima dengan pangsa pasar 8,4 persen. Counterpoint Research tak menyebutkan bagaimana keberadaan Samsung di Tiongkok, sebab dalam rilisnya, perusahaan riset itu menuliskan sisanya pangsa pasarnya dengan gabungan berbagai vendor yang ditulis ‘dan lainnya’ dengan 33,2 persen.
Padahal dilihat dari sisi umur perusahaan, Vivo dan Oppo merupakan pemain baru. Vivo didirikan pada 2009 lalu di Dongguan, Guangdong sebagai sub-brand BBK Elektronics. Sedangkan, Oppo meski sudah eksis sejak 2004, tetapi baru memasuki pasar smartphone empat tahun kemudian.
Dilansir dari Cnet, Rabu, 26 Oktober 2016, menurut Counterpoint Research, Oppo dan Vivo mengalami peningkatan pangsa pasar dengan menguasai lebih dari lima persen hanya dalam satu tahun. Seperti diketahui, pasar Tiongkok sering jadi rujukan untuk kondisi pasar global.
Counterpoint Research menyebutkan, antara Juli hingga September, Oppo telah menguasai pangsa pasar Tiongkok dengan 16,6 persen yang diikuti Vivo mengikuti dengan pangsa pasar 16,2 persen. Dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu, kedua mereka ini pangsa pasarnya hanya 9,9 persen dan 8,2 persen.
Pasar ponsel pintar di Tiongkok memanas, pergeseran tampuk kepemimpinan terus berganti. Pada laporan kuartal ketiga 2016, Xiaomi dan Huawei harus rela turun dan digantikan oleh vendor bernama Oppo dan Vivo.
Untuk posisi ketiga laporan kuartal ketiga 2016, Huawei harus puas dengan meraih pangsa pasar 15 persen dari total pangsa pasar Negeri Tirai Bambu itu. Sedangkan untuk Xiaomi berada di urutan keempat dengan turun, hanya meraih 14,6 persen.
Oppo-Vivo Jungkalkan Huawei-Xiaomi | PT. Equityworld Futures Medan
Sempat cukup lama mendominasi, Huawei yang tadinya bertengger di puncak teratas penjualan ponsel harus rela digeser. Begitu juga Xiaomi yang posisi runner up-nya ikut diambil alih.
Yang bikin menarik adalah, Oppo dan Vivo sejatinya dimiliki oleh satu perusahaan induk yang diketahui bernama BBK. Sehingga bisa dibilang kalau posisi satu dan dua pasar ponsel China sebenarnya dikuasai oleh satu perusahaan.
Tapi harap dicatat, perebutan pasar ponsel yang dimaksud terjadi di China. Tapi dengan jumlah konsumen yang mencapai ratusan juta orang, siapa yang menguasai China bakal memberi pengaruh besar di pasar ponsel secara global.
Jadi kalau tadinya pasar ponsel China didominasi Huawei dan Xiaomi, kini posisinya telah diambil alih oleh Oppo dan Vivo. Kedua produsen berhasil menguasai China dengan pangsa pasar sebesar 16,6% dan 16,2%.
Sementara Huawei harus rela berada di posisi ketiga dengan ceruk di angka 15%. Adapun Xiaomi malah terpuruk hingga peringkat keempat. Produsen yang sempat naik daun ini sekarang memegang market share 10,6% saja. Padahal kalau dibandingkan di periode yang sama tahun 2015 lalu, Xiaomi sempat mendominasi dengan penguasaaan pasar sebesar 14,6%.
Equityworld Futures
Sempat cukup lama mendominasi, Huawei yang tadinya bertengger di puncak teratas penjualan ponsel harus rela digeser. Begitu juga Xiaomi yang posisi runner up-nya ikut diambil alih.
Yang bikin menarik adalah, Oppo dan Vivo sejatinya dimiliki oleh satu perusahaan induk yang diketahui bernama BBK. Sehingga bisa dibilang kalau posisi satu dan dua pasar ponsel China sebenarnya dikuasai oleh satu perusahaan.
Tapi harap dicatat, perebutan pasar ponsel yang dimaksud terjadi di China. Tapi dengan jumlah konsumen yang mencapai ratusan juta orang, siapa yang menguasai China bakal memberi pengaruh besar di pasar ponsel secara global.
Jadi kalau tadinya pasar ponsel China didominasi Huawei dan Xiaomi, kini posisinya telah diambil alih oleh Oppo dan Vivo. Kedua produsen berhasil menguasai China dengan pangsa pasar sebesar 16,6% dan 16,2%.
Sementara Huawei harus rela berada di posisi ketiga dengan ceruk di angka 15%. Adapun Xiaomi malah terpuruk hingga peringkat keempat. Produsen yang sempat naik daun ini sekarang memegang market share 10,6% saja. Padahal kalau dibandingkan di periode yang sama tahun 2015 lalu, Xiaomi sempat mendominasi dengan penguasaaan pasar sebesar 14,6%.
Equityworld Futures