Samsung melanjutkan penjualan Galaxy Note 7 | PT. Equityworld Futures Pusat
Komisi Standar Teknologi Korea Selatan, dalam sebuah pernyataan Kamis (22/9), secara resmi menyetujui penarikan Galaxy Note 7 dari pasar dan mengatakan baterai baru yang bakal dipakai harus aman.
Penarikan Galaxy Note 7 ini diperkirakan membuat perusahaan merugi hingga US$5 miliar atau setara Rp66 triliun. Perkiraan tersebut dihitung oleh analis Strategy Analytics dengan menggabungkan biaya recall dan kerugian penjualan.
Komisi itu memerintahkan Samsung untuk melakukan tes X-ray tambahan pada baterai sebelum melakukan pengiriman atau penjualan lanjutan.
Langkah ini juga meminta Samsung untuk memperpanjang batas waktu pengembalian hingga 30 September, dari batas sebelumnya 19 September.
Samsung kini dilaporkan telah menyiapkan 500.000 unit Galaxy Note 7 yang telah dipastikan aman dan siap untuk dijual lagi di pasar Amerika Serikat. Ponsel itu juga dijadwalkan dijual kembali pada 28 September di Korea Selatan.
Pada awal September 2016, Samsung memutuskan untuk menarik setidaknya 2,5 juta unit Galaxy Note 7 dari 10 negara setelah ditemukan ada masalah teknis pada unit baterai yang berpotensi membuat ponsel terbakar.
Samsung meminta konsumen untuk mengembalikan Galaxy Note 7 dan siap memberikan perangkat pengganti atau mengembalikan uang pembelian, termasuk di Korea Selatan dan Amerika Serikat.
Di tengah upaya Samsung melanjutkan penjualan Galaxy Note 7 yang sempat dihentikan, pemerintah Korea Selatan memerintahkan perusahaan itu untuk mengambil langkah tambahan guna memastikan keamanan baterai yang digunakan pada Galaxy Note 7 terbaru.
Sejauh ini Samsung tak mengatakan berapa banyak unit Galaxy Note 7 yang merek tarik. Namun, dari laporan perusahaan kepada pemerintah, Reuters melaporkan bahwa ada 429.000 Galaxy Note 7 yang ditarik dari negara itu. Samsung saat ini sedang berusaha mendorong untuk menyelesaikan penarikan Galaxy Note 7 secepatnya untuk menekan kerusakan, dan melanjutkan penjualan.
Galaxy A3 Dilaporkan Terbakar di Indonesia | PT. Equityworld Futures Pusat
Kejadian ini dialami oleh Vera Devona. Dalam laporannya yang diposting di media sosial, ia melaporkan bahwa kejadian nahas tersebut terjadi 19 September 2016 sekitar 18:30 saat Samsung Galaxy A3 Duos miliknya sedang dimainkan oleh anaknya di tempat tidur.
"Belum sampai 5 menit dimainkan tiba-tiba itu hape ngeluarin asap tebal menuhin ruangan dan bau terbakar yang menyengat. Jari anak saya sampai melepuh dan membakar kasur, untungnya itu hape langsung saya tendang jatuh ke lantai, mencegah supaya gak ngebakar kasur lebih lebar lagi," cerita Vera yang dikutip detikINET dari akun Facebooknya.
"Tapi Alhamdulillah gak sampai lebih parah dari pada itu. Can't be more thankful," imbuhnya.
Di tengah isu meledak dan recall Galaxy Note 7, pengguna Samsung Galaxy A3 di Indonesia melaporkan kejadian ponsel miliknya juga ikut terbakar.
Dan apakah kalian mau bertanggung jawab apabila kejadian seperti yang saya ceritakan di atas terjadi kembali kepada konsumen lainnya????????? Careful with your gadgets ya temans... Terutama di dekat your beloved children.
Kejadian ini pun telah dilaporkan customer service Samsung pada 20 September 2016, dengan harapan agar dibuatkan laporan (berita acara) atas kejadian tersebut, sehingga pihak Samsung dapat lebih memperhatikan dan meningkatkan kualitas pada komponen atau baterai yang lebih baik.
"Dan kemungkinan terjadi kecelakaan seperti yang saya alami itu & berharap tidak akan terjadi lagi pada konsumen/User lainnya. Sayang loh merek ini salah satu merek ternama," lanjut Vera.
Ditegaskan oleh Vera, saat itu Galaxy A3 tersebut dalam kondisi mobile data dan semua jaringan dalam keadaan mati dan tidak sedang di-charging ataupun ada aliran listrik.
Pihak CS kemudian menyarankan untuk mendatangi CS resmi Samsung, dan didatangilah CS Samsung tersebut oleh Vera di mal Ambassador dengan harapan bisa dapat berita acara resmi untuk pengaduan ke Samsung Indonesia langsung.
"Menurut pihak CS, baterai hape saya sudah menggelembung (which was NOT. Dan gimana tu CS bisa yakin batere nya menggembung dengan kondisi hape udah gosong & meleleh gitu?) dan instead of berniat baik membuatkan berita acara atau memberikan kompensasi, si CS malah melakukan perhitungan angka untuk perbaikan hapenya dan menyebutkan estimasi nominal kurang lebih 3 juta rupiah untuk mengganti ke hape yang baru," sesal Vera.
Berkaca dari kejadian ini, Vera berharap pihak Samsung ataupun vendor ponsel lainnya dapat lebih memperhatikan keamanan dari kecanggihan teknologi yang diciptakannya.
"Apakah barang atau komponen di dalamnya akan mudah terbakar dan meledak sehingga menyebabkan kerugian bagi pihak lain (konsumen) yang sudah memilih dan mau memakai merek kalian untuk kebutuhan sehari-hari.
Kejadian ini dialami oleh Vera Devona. Dalam laporannya yang diposting di media sosial, ia melaporkan bahwa kejadian nahas tersebut terjadi 19 September 2016 sekitar 18:30 saat Samsung Galaxy A3 Duos miliknya sedang dimainkan oleh anaknya di tempat tidur.
"Belum sampai 5 menit dimainkan tiba-tiba itu hape ngeluarin asap tebal menuhin ruangan dan bau terbakar yang menyengat. Jari anak saya sampai melepuh dan membakar kasur, untungnya itu hape langsung saya tendang jatuh ke lantai, mencegah supaya gak ngebakar kasur lebih lebar lagi," cerita Vera yang dikutip detikINET dari akun Facebooknya.
"Tapi Alhamdulillah gak sampai lebih parah dari pada itu. Can't be more thankful," imbuhnya.
Di tengah isu meledak dan recall Galaxy Note 7, pengguna Samsung Galaxy A3 di Indonesia melaporkan kejadian ponsel miliknya juga ikut terbakar.
Dan apakah kalian mau bertanggung jawab apabila kejadian seperti yang saya ceritakan di atas terjadi kembali kepada konsumen lainnya????????? Careful with your gadgets ya temans... Terutama di dekat your beloved children.
Kejadian ini pun telah dilaporkan customer service Samsung pada 20 September 2016, dengan harapan agar dibuatkan laporan (berita acara) atas kejadian tersebut, sehingga pihak Samsung dapat lebih memperhatikan dan meningkatkan kualitas pada komponen atau baterai yang lebih baik.
"Dan kemungkinan terjadi kecelakaan seperti yang saya alami itu & berharap tidak akan terjadi lagi pada konsumen/User lainnya. Sayang loh merek ini salah satu merek ternama," lanjut Vera.
Ditegaskan oleh Vera, saat itu Galaxy A3 tersebut dalam kondisi mobile data dan semua jaringan dalam keadaan mati dan tidak sedang di-charging ataupun ada aliran listrik.
Pihak CS kemudian menyarankan untuk mendatangi CS resmi Samsung, dan didatangilah CS Samsung tersebut oleh Vera di mal Ambassador dengan harapan bisa dapat berita acara resmi untuk pengaduan ke Samsung Indonesia langsung.
"Menurut pihak CS, baterai hape saya sudah menggelembung (which was NOT. Dan gimana tu CS bisa yakin batere nya menggembung dengan kondisi hape udah gosong & meleleh gitu?) dan instead of berniat baik membuatkan berita acara atau memberikan kompensasi, si CS malah melakukan perhitungan angka untuk perbaikan hapenya dan menyebutkan estimasi nominal kurang lebih 3 juta rupiah untuk mengganti ke hape yang baru," sesal Vera.
Berkaca dari kejadian ini, Vera berharap pihak Samsung ataupun vendor ponsel lainnya dapat lebih memperhatikan keamanan dari kecanggihan teknologi yang diciptakannya.
"Apakah barang atau komponen di dalamnya akan mudah terbakar dan meledak sehingga menyebabkan kerugian bagi pihak lain (konsumen) yang sudah memilih dan mau memakai merek kalian untuk kebutuhan sehari-hari.
Samsung Sisipkan 3 Pesan Ini di Layar Galaxy Note 7 | PT. Equityworld Futures Pusat
Untuk membedakan dengan versi lama Galaxy Note 7, Samsung memberikan penanda berupa pesan saat pertama kali menyalakan smartphone. Pemberitahuan itu akan menjelaskan tiga kondisi ponsel, sebagaimana dilaporkan Recode dan dihimpun KompasTekno, Kamis (22/9/2016).
Pertama, ponsel telah ditarik dan sekarang sudah diperbaiki. Kedua, ponsel diproduksi pasca penarikan dari pasar (recall) sehingga benar-benar baru dan semestinya tak ada isu baterai sama sekali.
Samsung Galaxy Note 7 mulai dipasarkan kembali setelah sempat ditarik (recall) karena masalah pada baterai. Di Amerika Serikat, tak kurang dari 500.000 unit Galaxy Note 7 versi perbaikan sudah beredar.
Ketiga, ponsel masih tipe lama dan belum diperbaiki. Bagi pengguna yang mendapat pemberitahuan versi ketiga, mereka diminta untuk segera mematikan ponsel dan menukarnya dengan perangkat baru di tempat pembelian.
Perhatikan ikon baterai
Penanda terakhir adalah paket kemasan Galaxy Note 7. Jika ada embel-embel stiker "S" pada kotak kemasan, artinya perangkat itu sudah versi baru.
Sebelumnya, sebanyak 2,5 juta unit Samsung Galaxy Note 7 ditarik dari pasaran. Penyebabnya adalah komponen baterai yang cepat panas dan berpotensi meledak saat dioperasikan.
Kalau Anda merupakan pembeli Galaxy Note 7, Anda seyogyanya memperhatikan tiga penanda yang sudah dibuat Samsung, baik secara fisik (paket kemasan), maupun software (pemberitahuan dan warna status baterai).
Selain pemberitahuan, ada penanda lain yang bisa diamati. Jika ikon status baterai pada Galaxy Note 7 berwarna hijau, artinya ponsel tersebut sudah aman. Sedangkan, jika ikon status baterai masih berwarna abu-abu, artinya pengguna perlu waspada dan segera minta tukar.
Equityworld Futures
Untuk membedakan dengan versi lama Galaxy Note 7, Samsung memberikan penanda berupa pesan saat pertama kali menyalakan smartphone. Pemberitahuan itu akan menjelaskan tiga kondisi ponsel, sebagaimana dilaporkan Recode dan dihimpun KompasTekno, Kamis (22/9/2016).
Pertama, ponsel telah ditarik dan sekarang sudah diperbaiki. Kedua, ponsel diproduksi pasca penarikan dari pasar (recall) sehingga benar-benar baru dan semestinya tak ada isu baterai sama sekali.
Samsung Galaxy Note 7 mulai dipasarkan kembali setelah sempat ditarik (recall) karena masalah pada baterai. Di Amerika Serikat, tak kurang dari 500.000 unit Galaxy Note 7 versi perbaikan sudah beredar.
Ketiga, ponsel masih tipe lama dan belum diperbaiki. Bagi pengguna yang mendapat pemberitahuan versi ketiga, mereka diminta untuk segera mematikan ponsel dan menukarnya dengan perangkat baru di tempat pembelian.
Perhatikan ikon baterai
Penanda terakhir adalah paket kemasan Galaxy Note 7. Jika ada embel-embel stiker "S" pada kotak kemasan, artinya perangkat itu sudah versi baru.
Sebelumnya, sebanyak 2,5 juta unit Samsung Galaxy Note 7 ditarik dari pasaran. Penyebabnya adalah komponen baterai yang cepat panas dan berpotensi meledak saat dioperasikan.
Kalau Anda merupakan pembeli Galaxy Note 7, Anda seyogyanya memperhatikan tiga penanda yang sudah dibuat Samsung, baik secara fisik (paket kemasan), maupun software (pemberitahuan dan warna status baterai).
Selain pemberitahuan, ada penanda lain yang bisa diamati. Jika ikon status baterai pada Galaxy Note 7 berwarna hijau, artinya ponsel tersebut sudah aman. Sedangkan, jika ikon status baterai masih berwarna abu-abu, artinya pengguna perlu waspada dan segera minta tukar.
Equityworld Futures