BlackBerry mengakhiri usaha bisnis telepon seluler (ponsel) | PT. Equityworld Futures Pusat
Perusahaan berencana untuk menghentikan semua pengembangan hardware internal dan akan meng-outsource fungsi tersebut ke rekanan," kata Chen seperti dikutip KompasTekno dari Market Wired, Kamis (29/9/2016).
Sejauh ini, BlackBerry baru mengumumkan satu rekanan dalam memproduksi perangkat, yakni PT BB Merah Putih, perusahaan joint venture yang didirikan di Indonesia.
Kabar mengejutkan datang dari BlackBerry. Perusahaan pabrikan smartphone asal Kanada yang sempat jaya itu, akhirnya mengakhiri usaha bisnis telepon seluler (ponsel). Hal itu disampaikan oleh CEO BlackBerry John Chen dalam laporan kinerja perusahaan, Rabu (28/9/2016) lalu.
Keputusan BlackBerry untuk berhenti membuat handset dan meng-outsource ke rekanan, diambil setelah gagal memasarkan produk smartphone Android sendiri untuk mengembalikan minat pengguna.
Revenue perusahaan juga turun sepertiganya menjadi 334 juta dollar AS. Dengan berhenti membuat handset, BlackBerry berharap bisa fokus dalam menjalankan bisnis software-nya.
Priv yakni perangkat BlackBerry pertama dengan OS Android, gagal di pasaran. BlackBerry hanya menjual 600.000 unit Priv di kuartal keempat tahun fiskalnya. Jumlah tersebut lebih rendah dari kuartal sebelumnya, yakni 700.000 unit.
Pada laporan keuangannya yang terbaru yang diumumkan baru-baru ini, BlackBerry mengumumkan hasil kinerja perusahaan di kuartal kedua tahun fiskal, yang mencatat rugi sebesar 372 juta dollar AS, dari laba setahun lalu yang sebesar 51 juta dollar AS.
BlackBerry Rakit Ponsel Android di Indonesia, Gandeng Vendor Lokal | PT. Equityworld Futures Pusat
"BB Merah Putih akan membuat, mendistribusikan dan mempromosikan perangkat bermerek BlackBerry yang menggunakan software dan aplikasi Android BlackBerry yang aman," demikian pernyataan resmi tertulis BlackBerry yang diterima KompasTekno, Rabu (28/9/2016).
Produsen smartphone BlackBerry bakal memproduksi atau merakit perangkat smartphone Android di Indonesia.
Upaya BlackBerry dalam memproduksi ponsel Android di Indonesia ini ditempuh sebagai bentuk pemenuhan persyaratan tingkat kandungan dalam negeri (TKDN), yang ditentukan oleh pemerintah untuk perangkat ponsel 4G.
Hal itu menyusul adanya perjanjian kerja sama antara BlackBerry Limited dan perusahaan dari Indonesia PT BB Merah Putih.
BlackBerry Limited memberikan lisensi software dan layanan BlackBerry kepada PT BB Merah Putih untuk memproduksi atau merakit handset Android bagi pasar Indonesia.
"BB Merah Putih akan membuat, mendistribusikan dan mempromosikan perangkat bermerek BlackBerry yang menggunakan software dan aplikasi Android BlackBerry yang aman," demikian pernyataan resmi tertulis BlackBerry yang diterima KompasTekno, Rabu (28/9/2016).
Produsen smartphone BlackBerry bakal memproduksi atau merakit perangkat smartphone Android di Indonesia.
Upaya BlackBerry dalam memproduksi ponsel Android di Indonesia ini ditempuh sebagai bentuk pemenuhan persyaratan tingkat kandungan dalam negeri (TKDN), yang ditentukan oleh pemerintah untuk perangkat ponsel 4G.
Hal itu menyusul adanya perjanjian kerja sama antara BlackBerry Limited dan perusahaan dari Indonesia PT BB Merah Putih.
BlackBerry Limited memberikan lisensi software dan layanan BlackBerry kepada PT BB Merah Putih untuk memproduksi atau merakit handset Android bagi pasar Indonesia.
Jokowi: Saya Dapat Informasi, BlackBerry Messenger Dimiliki Indonesia 100 Persen | PT. Equityworld Futures Pusat
"Saya mendapatkan informasi bahwa BBM sudah dimiliki 100 persen oleh Indonesia. Saya kira bisa kita jadikan platform asli Indonesia," ujar Jokowi dalam rapat terbatas di Kantor Presiden, Selasa (21/9/2016).
"Kita harapkan, seluruh hal yang berkaitan dengan e-commerce, baik platform ritel maupun platform logistik, bisa menempel ke BBM yang kita siapkan menjadi platform asli Indonesia," kata dia.
"Sebagai contoh, saya lihat di Alibaba, mereka itu betul-betul merajai dunia karena kepemilikan logistic platform yang betul-betul mereka kuasai. Mau tidak mau, Indonesia juga harus memiliki itu
Jika Indonesia tidak mempunyai platform asli di sektor e-commerce, Jokowi yakin Indonesia akan tertinggal dengan negara-negara lain.
Presiden Joko Widodo berharap aplikasi teknologi BlackBerry Messenger atau BBM dapat menjadi platform yang menopang industri e-commerce Tanah Air.
Selain itu, Presiden juga meminta kebijakan mendorong dan mengembangkan e-commerce dipercepat, misalnya dengan memprioritaskan akses modal bagi pelaku usaha dan bisnis start up yang hendak mengembangkan diri di bidang e-commerce.
Jokowi juga meminta Kementerian Komunikasi dan Informasi untuk mempercepat pembangunan infrastruktur telekomunikasi. Dengan demikian, e-commerce memiliki daya jangkau yang tinggi.
PT Equityworld
"Saya mendapatkan informasi bahwa BBM sudah dimiliki 100 persen oleh Indonesia. Saya kira bisa kita jadikan platform asli Indonesia," ujar Jokowi dalam rapat terbatas di Kantor Presiden, Selasa (21/9/2016).
"Kita harapkan, seluruh hal yang berkaitan dengan e-commerce, baik platform ritel maupun platform logistik, bisa menempel ke BBM yang kita siapkan menjadi platform asli Indonesia," kata dia.
"Sebagai contoh, saya lihat di Alibaba, mereka itu betul-betul merajai dunia karena kepemilikan logistic platform yang betul-betul mereka kuasai. Mau tidak mau, Indonesia juga harus memiliki itu
Jika Indonesia tidak mempunyai platform asli di sektor e-commerce, Jokowi yakin Indonesia akan tertinggal dengan negara-negara lain.
Presiden Joko Widodo berharap aplikasi teknologi BlackBerry Messenger atau BBM dapat menjadi platform yang menopang industri e-commerce Tanah Air.
Selain itu, Presiden juga meminta kebijakan mendorong dan mengembangkan e-commerce dipercepat, misalnya dengan memprioritaskan akses modal bagi pelaku usaha dan bisnis start up yang hendak mengembangkan diri di bidang e-commerce.
Jokowi juga meminta Kementerian Komunikasi dan Informasi untuk mempercepat pembangunan infrastruktur telekomunikasi. Dengan demikian, e-commerce memiliki daya jangkau yang tinggi.
PT Equityworld